Bulletin Bulanan dikeluarkan oleh KURIOS INSTITUTE – terdaftar di bawah pelayanan Yayasan Damai Mulia

yang terdaftar di Negara secara resmi dengan nomor : Tambahan Berita Negara RI . 6-9-2002 No. 72

Kamis, 13 November 2008

Sekilas info manajemen mengenai : “Balanced Scorecard”

Sumber : Balanced Scorecard – Translating Strategy Into Action
(Robert S. Kaplan & David P. Norton)

Dalam upaya mengubah diri agar berhasil dalam persaingan di masa depan yang semakin menantang, banyak perusahaan berpaling kepada sejumlah inisiatif perbaikan yang terbukti telah mampu menghasilkan berbagai kisah sukses yang berbeda-beda di masing-masing perusahaan tersebut.

BALANCED SCORECARD ?
Adalah juga salah satu inisiatif , yang merupakan model pengukuran kinerja manajemen, di mana sistem ini membantu menganalisa target dan prestasi kerja di 4 area utama perusahaan.
Bayangkan bahwa hal ini seperti seorang pilot yang berada di dalam cockpit sebuah pesawat terbang yang dilengkapi dengan 4 kelompok instrumen-instrumen kontrol pesawatnya.

APA KEISTIMEWAANNYA ?
1. Memberikan gambaran holistik dari keadaan suatu perusahaan. Contoh : sistem tersebut memberi informasi mengenai target, bobot prioritas, sasaran dan pencapaian dari area (disebut “perspektif”) Keuangan, Pelanggan, Proses Internal, dan Pembelajaran & Pertumbuhan.
2. Tidak digunakan untuk membuat strategi, tetapi lebih pada pemeriksaan “kesehatan” terhadap strategi yang pernah dibuat sebelumnya. Contoh : prestasi yang baik pada operasional proses internal seharusnya berdampak positif pada indikator di bidang keuangan, kalau ternyata tidak, maka pelaksanaan strategi sebelumnya perlu dianalisa kembali.
3. Sasaran dan titik-titik pengukurannya di masing-masing area diberi bobot prioritas. Hal ini baik sekali untuk digunakan sebagai model pengukuran di perusahaan dengan unit bisnis yang berdiri sendiri-diri. Contoh : unit bisnis produk “Air Conditioner” tentunya mempunyai strategi di bidang pemasaran dan manajemen proses internal yang berbeda dengan unit bisnis produk “Telekomunikasi”.
4. Umumnya disusun dengan +/- 25 hasil pengukuran, sehingga gambaran keadaan perusahaan lebih terwakili. Contoh : apabila seorang manager hanya mengevaluasi data indikator arus kas (cashflow), perusahaan mungkin saja membuat kebijakan yang salah dalam hal investasi jangka panjangnya.
5. Dapat digunakan sebagai alat diagnostik. Contoh : Data scorecard menunjukkan adanya prestasi negatif dalam hal kepuasan pelanggan. Analisa dapat dilanjutkan pada data-data penunjang lainnya, misalnya apakah terjadi penurunan koalitas produk atau mungkin buruknya pelayanan pelanggan paska penjualan (customer service).

4 AREA / PERSPEKTIF UTAMA DALAM BALANCED SCORECARD
Berikut ini kita akan melihat 4 area / perspektif utama yang umumnya digunakan saat menyusun Balanced Scorecard, demikian juga contoh sasaran di masing-masing area dan titik-titik pengukuran untuk mendapatkan gambaran pencapaian masing-masing sasaran tersebut.

1. Financial / Keuangan :
Biasanya indikator di area / perspektif keuangan merupakan fokus terpenting. Contoh sasaran (dan pengukurannya) yang umum digunakan di area “keuangan” adalah : Investment (Return On Investment), Profit growth (operating profit), Profitability (Return On Sales), Survival (Working Capital).
2. Customer / Pelanggan :
Pelanggan dapat dikelompokkan sebagai pelanggan utama, menengah dan kecil, berdasarkan jumlah pemasukannya bagi perusahaan. Pelanggan utama dapat diberi prioritas pengukuran di area ini. Contoh sasaran (dan pengukurannya) yang umum digunakan di area ini adalah : Kepuasan Pelanggan (Ketepatan waktu pengiriman, Jumlah Keluhan Pelanggan, Tingkat Kepuasan Pelanggan), Ketersediaan Produk (Tingkat kehabisan persediaan komponen utama produk), Pertumbuhan Pelanggan (Pangsa pasar, Jumlah penghasilan dari pelanggan baru).
3. Internal Process / Proses Internal :
Di area ini yang diperhatikan adalah bagian proses yang kritikal untuk mencapai sasaran di area keuangan dan pelanggan. Contoh sasaran (dan pengukurannya) yang umum digunakan di area ini adalah : Inovasi produk (Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk baru, % penghasilan yang dihasilkan dari produk baru), Pengembangan proses (Jumlah produk cacat, Waktu rata-rata persiapan mesin, Average throughput time), Proses Paska-Penjualan (Kecepatan respon terhadap masalah, Kecepatan proses pembayaran).
4. Learning & Growth / Pembelajaran & Pertumbuhan :
Area ini memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan karyawan. Contoh sasaran (dan pengukurannya) yang umum digunakan untuk area ini adalah : Kemampuan karyawan (Produktivitas tenaga kerja langsung, Ratio hasil penjualan per karyawan, Ratio jam pelatihan per karyawan), Kepuasan karyawan (Tingkat pergantian karyawan).

Karena karakteristik manajemennya yang berbeda, tiap perusahaan belum tentu mempunyai balanced scorecard yang sama, namun demikian ada 3 langkah pertanyaan berikut ini yang dapat digunakan untuk membantu kita sampai pada sasaran dan titik pengukurannya.

Langkah / pertanyaan ke-1 : mengenai TARGET.
Apa yang ingin dicapai oleh perusahaan atau unit bisnis kita ?
Langkah / pertanyaan ke-2 : mengenai AKTIVITAS.
Berdasarkan pada target yang ingin dicapai tersebut, aktivitas apa yang sangat penting perlu dilakukan untuk mencapainya ?
Langkah / pertanyaan ke-3 : mengenai PENGUKURAN.
Dari hal apa atau bagaimana kita dapat mengetahui bahwa sasaran perusahaan atau unit bisnis tersebut sudah atau sedikit lagi tercapai ?

Ketiga langkah / pertanyaan tersebut diterapkan di masing-masing area yang kita kelompokkan sebagai area utama.

Mudah-mudahan artikel ini berguna untuk memberi gambaran sederhana mengenai Balanced Scorecard sebagai salah satu sistem manajemen strategis dalam melakukan konsolidasi kekuatan yang saat ini mungkin sedang diperlukan. [ak]


--=o0o=--


“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan” (Amsal 1 : 7a)

Tidak ada komentar: